27 Agustus 2008

Anak-anak Krueng Lambeusoi

“Bang Aday, foto kami satu...” teriak Maulid dkk, memintaku untuk segera mensoting (memfoto) mereka ketika sedang mandi-mandi di sungai. Maulid dan anak-anak lainnya di kampung Ujong Muloh ini adalah murid-murid kami, Sokola Aceh.

Sejak berumur 5 tahunan, mereka sudah terbiasa mandi-mandi di krueng Lambeusoi ini. Karenanya, tak mengherankan anak-anak ini begitu pandai berenang dan berani melakukan lompatan salto – yang kadang-kadang juga dilakukan dari atas boat yang tengah bersandar.

Akmal, yang sedang asik berenang-renang di sungai itu, tiba-tiba diserbu oleh kawan-kawannya. Rupanya, yang lain jeli melihatnya membawa sampo. Segera saja sampo milik Akmal itu jadi bahan rebutan. Sampo dalam botol besar itu pun kini sisa setengahnya. Sepertinya mereka tak cukup sekali berkeramas. Bagi yang berambut agak panjang, mereka suka sekali membentuk rambutnya itu dengan model punk. Namun, begitu kepalanya ditenggelamkan ke dalam air, model punk-nya itu pun langsung telungkup. Lagi-lagi, mereka segera menyampo rambutnya agar bisa dibentuk model yang sama.

Rutinitas itu biasa mereka lakukan usai belajar bersama kami. Setelah puas mandi-mandi di sungai itu, anak-anak ini langsung menghampiriku. Mereka ingin melihat foto-foto digital yang tadi kujepret. “Lagak that!” katanya.
---***---

Tidak ada komentar:

Posting Komentar